Ancaman Direktur Keanggotaan dan Pengembangan FIFA Thierry Regenass untuk menjatuhkan sanksi terkait penyelenggaraan Liga Primer Indonesia (LPI) dianggap tak lebih dari sekedar spontanitas belaka.
Menurut pengamat sepak bola Indonesia, Tondo Widodo, Regenass seharusnya sadar bahwa FIFA tidak memiliki hak untuk campur tangan pada LPI. "FIFA hanya memiliki hak untuk menjatuhkan sanksi pada asosiasi sebuah negara, dalam kasus Indonesia adalah PSSI," ungkap Tondo .
Mantan anggota PSSI ini menambahkan bisa jadi apa yang diungkapkan Regenass itu baru pada tataran wacana. Pasalnya, menurut Tondo, FIFA merupakan sebuah organisasi yang sangat patuh pada peraturan-peraturan, dan menurut aturan yang ada, mereka tidak memiliki wewenang untuk mencampuri LPI.
Lebih lanjut, menurut Tondo, justru ini merupakan sebuah momen bagus yang bisa dimanfaatkan LPI untuk menjelaskan posisinya selama ini pada FIFA.
Pernyataan Tondo ini persis dengan yang diungkapkan oleh Media and Communication Director LPI, Abi Hasantoso. Menurut Abi, LPI justru akan memanfaatkan ancaman itu sebagai momentum buat membuka kebobrokan PSSI. "Ini kesempatan emas, karpet merah bagi LPI untuk bisa menghadap pejabat FIFA," ujar Abi.
ANDI ALIEF NUGRAHA, BEGITULAH NAMA LENGKAP YANG DIBERIKAN OLEH KEDUA ORANG TUA SAYA. LAHIR DI MAKASSAR, 7 JUNI 1995 INI ADALAH SALAH SATU SISWA DI SMAN 21 MAKASSAR. SAYA MEMILIKI HOBI YAITU TRAVELING, BERMAIN SEPAKBOLA, BASKET, DAN BULUTANGKIS. SELAIN ITU SAYA SERING MENONTON PERTANDINGAN SEPAKBOLA, MENYAKSIKAN BALAP MOBIL DAN MOTOR. JIKA DITANYA KLUB FAVORIT SAYA, SAYA MENJAWAB YAITU MANCHESTER UNITED . DAN SAYA BERHARAP MENJADI SEORANG BACKPACKER DAN JURNALIS YANG TERKENAL .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar